Tiap kali ngendarain motor kaca helm aku
sangat mengganggu ku, apalagi pagi-pagi saat aku mau berangkat kerja, silaunya
minta ampun. Mau aku buka kaca helm ini ke atas, eh rasanya helm ini mau kebawa
angin dan mukaku jadi hitam gara-gara kena semprot asap kendaraan terutama yang
pakai solar. Terpaksa aku tutup, walaupun agak was-was takut nubruk yang di
depan kalau enggak hati-hati. kecepatan aku ngendarain motor tergantung helm
yang aku pakai dan spion motor kanan kiri yang masih berfungsi.
Kalau dilihat
dari fungsi kaca helm, seperti hanya untuk melindungi muka ketika mengendarai
saat panas maupun hujan. Tetapi kaca helm bukan sekedar “sun visor” saja.
Bila malam tiba dan kaca helm sudah buram maka konsentrasi pun bisa menjadi buyar.
Pandangan depan tidak jelas dan lebih bahaya lagi, konsentrasi menjadi kurang
membuat pengendara lupa akan posisi motornya. Hal inilah yang seringkali
menjadi sebab mengapa seorang pengendara posisinya tanggung (sebelah kiri
enggak, sebelah kanan juga enggak). Kecepatan tanggung, posisi tanggung akan
sangat mengganggu pengendara lain.
Kaca
helm ku kayaknya perlu cepet diganti nih! Tapi kapan? Belum ada waktu. Sayang lah
kalau harus beli helm lagi, tapi kalau ada yang mau beliin….. mau………………..
hehehe…
Hari ini aku
enggak fit badan, pusing banget. Andai aku bisa memecahkan masalah ini aku akan
senang banget. Sebisa mungkin aku tak memikirkannya, tapi lambat laun masih aja
kepikir. Mendekatin hari H kenapa aku masih takut tentang kehidupan yang akan
mendatang, apa aku akan berada di luar Jawa di beberapa tahun mendatang tepatnya
di Sumatera Utara? Aku harap sang suami dan keluarga besarnya berbesar hati
kita tinggal di Jawa. Aku enggak tahu seperti apa kehidupan di luar Jawa. Mendengar
banyak cerita dari temen-temen bahkan saudaraku sendiri gambaran tentang luar
jawa sangat keras.
Kata hati ku, aku enggak pengen ke
luar jawa, aku ingin dekat ma ayah ibu bahkan sampai anak-anak ku kelak bisa
dekat dengan ayah ibu ku. Ibu ayah aku cinta kalian, doain aku selalu, aku
enggak mau jauh dari kalian dan aku enggak mau jauh ma suamiku kelak. Jiwa
baktiku untuk mu ibu ayah. Calon suamiku..... aku harap kamu mengerti aku.
Hari ini aku berangkat telat di tempat
kerjaku karena perjalanan yang macet di perjalanan. Lumayan jauh jarak antara
rumah dan tempat kerjaku, hampir 1 jam perjalanan. Kalau berjalan di belakang
truk pasti mukaku jadi item dech. Banyak kejadian yang aku temuin di jalan. Seakan
nyawa aku 1 jam melayang dalam perjalanan.
Sungguh macet kotaku ini, mulai dari
kota kendal macet karena ada perbaikan jalan di Brangsong, eh............berjalan
sampai semarang sama-sama macet. Heran padahal udah berangkat pagi masih aja
macet. Truk kenapa kamu udah beroperasi di pagi hari gini. Membuat aku sesak
aja di jalan. Tapi jasamu banyak, kamu mengantar barang untuk jalannya
perekonomian di Bangsaku tercinta ini.
Aku kerja di SD IT Cahaya Bangsa yang terletak
di Mijen, Semarang. Walaupun aku kerja di bagian administrasi bukan sebagai
guru, aku malah dianjurkan untuk berangkat pagi sebelum guru-guru berangkat. Berat
juga menjadi orang yang disiplin waktu kalau keadaan di jalan macet tak bisa di
prediksi tingkat kemacetan yang akan terjadi.
Pernah aku kejebak macet total saat
ada kecelakaan di tikungan tajam, mungkin akibat kecelakaan itu terjadi karena
truk itu memuat barang yang terlalu berat sehingga tidak bisa terkendali lagi
truk itu dalam melewatin tikungan. Akibatnya truk terjerumus di
jurang............. alhasil jalanan macet sangat panjang. Aku kejebak di sana
hampir setengah jam lebih.
Huh..... momen yang enggak bisa aku
lupakan, disaat wisuda tiba, aku enggak bisa mengikutinya dikarenakan sakit.
Aku malah datang saat gladi bersih. Aku menangis seorang diri, kenapa aku harus
sakit di saat wisuda gini. Sakit panas kadang reda kadang panas lagi kata
dokter gejala tipes. Dokter akhirnya ngancem aku kalau enggak mau nurut harus
inap di rumah sakit tidak bisa rawat jalan lagi, kata dia tuk istirahat total
jangan terlalu kecapekan dan makan yang lembek-lembek dulu. Jadinya aku nurut
dech ma dokter tuk minum obat sampe habis dan mengikutin apa kata dokter.
Hampir 1 bulan aku sakit panas. Karena
suntuk di rumah akhirnya aku memutuskan tuk traveling jauh setelah sakit aku
dinyatakan sembuh oleh dokter. Kota aku yang terletak di jawa tengah, sehingga
aku memutuskan tuk pergi ke jawa timur. Ayah ibu masih belum menyetujui akan
rencana kepergianku kesana. Aku mencoba merayu dan meyakinkan kalau aku akan
baik-baik saja di sana. Akhirnya ayah ibu mengijinkan aku.
Tanggal 6 januari 2011 pagi jam
sembilanan aku diantar ma kelurga besar ku yang terdiri dari ayah, ibu, kakak
ipar, kakak, adik, dan ponakan-ponakan aku melakukan perjalanan ke jawa timur
tepatnya di kampung inggris pare, kediri dengan mobil ayah. Perjalanan yang
sangat seru dan mengasyikkan. Sambil melihat di jalanan, aku masih terasa
berkhayal tuk jauh dari rumah. Aku susah tuk jauh dari ibu. Ibu pasti akan
sangat merindukan aku. Ternyata perjalanan enggak semulus yang dibayangkan. Rem
mobil ayah mengalamin gangguan. Akhirnya kami berhenti dan mengecek kondisi
mobil. Untunglah ada orang yang berbaik hati menolong kami. Lumayan memakan
waktu hampir 3 jam berhenti.
Kami sampai jawa timur malam, kebetulan
ayah punya teman di jawa timur akhirnya kami bermalam di sana tepatnya di
Jombang. Malam ini terasa malam terakhir aku berkumpul ma keluargaku. Aku belum
siap jauh ma keluarga. Enggak bisa kebayang besok, terasa berat. Itung- itung
belajar mandiri lah.
Pagi mulai tiba, semua jadi siap-siap
melanjutkan perjalanan lagi ke kediri tuk mengantar aku kesana. Jarak antara
jombang ke kediri enggak begitu jauh Cuma 1 jam. Sebelum nyampe ke kediri, kami
berhenti dulu di jalan tuk makan durian bersama. Nyam....nyam........ nyam.....
sungguh enaknya.
Perjalanan kami lanjutkan, akhirnya
nyampe juga ke kediri. Subhanallah pertama masuk di kampung inggris kediri
sangat mengejutkan banyak muda mudi yang memakai sepeda, banyak lembaga
kursusan yang berdiri, dan juga banyak orang jualan yang mengaplikasikan bahasa
inggris tuk transaksi jual beli. Kami parkir di sekitar lembaga yang paling
tertua di kampung pare.
Sungguh enggak beruntung datang kesana,
banyak kos-kosan yang penuh jadi susah banget nyari kos-kosan. Melihat ayah ibu
dah capek, aku jadi merasa bersalah banget. Akhirnya ketemu juga dengan
kos-kosan yang masih kosong. Aku jadi ngekos disana, eh ibu minta langsung mau
pulang. Jadinya kelurga ku cuma nganterin aku sampe kos-kosan. Jadi sedih
ditinggal mereka. Aku melambaikan tangan ku sampai mereka meninggalkan ku.
Terasa sendiri disini, enggak ada yang aku kenal dan aku harus adaptasi di
lingkungan sini.
Aku beres-beres pakaian ke almari dan
merapikan kamar ku. Partner yang tidur ma aku belum datang. Malam ini jadi
tidur sendiri dech. Sehari terasa lama banget, aku belum kerasan disini,
temen-temen 1 kos banyak yang nyuekin aku.
Sebeeeeeeeel...........................
Hari pertama aku Cuma di kos aja. Aku
coba buka internet lewat laptop ku, aku iseng buka blog aku, enggak aku sangka,
ada pesan yang ditinggalkan dari temanku waktu MA dulu. Dia mencantumkan no hp
dan ngomong kalau dia masih di pare. Aku langsung menghubungi dia. Aku mengajak
dia tuk menemani aku jalan-jalan di pare coz aku belum tau daerah sini. Syukurlah
dia mau menemaniku.
Pagi-pagi jam 6 dia nyampe ke kos aku.
Dia memakai sepeda, terus kami ngobrol bentar. karena dia cowok jadi enggak
enak kalau kami boncengan. Akhirnya dia meminjamkan aku sepeda temannya. Pit
onto tua warna hitam yang dia pinjamkan ke aku, enggak ada remnya dah gitu aku
memakai rok. Huuuuuu..... menakutkan.
Setengah hari aku jalan-jalan tuk
melihat lembaga kursusan di pare. Banyak kursusan yang mau ditutup pendaftaran
coz belajar akan dimulai tanggal 10, akhirnya aku harus ambil cepat lembaga
mana yang akan aku daftar. Bingung melihat beberapa referensi banyak yang
mengatakan bagus. Akhirnya aku memilih lembaga kursusan yang 1 paket dengan
camp area english.
Aku packing-packing pakaian aku tuk
pindah ke camp. Karena enggak mungkin bawa barang-barang pake sepeda. Akhirnya
aku mencari becak tuk mengantarkan aku ke camp. Gila..... tarif becak mahal
banget ditawar susah banget, ya udahlah aku jadi pake jasa becak walaupun
merogok saku sebesar 15 ribu.
Dalam perjalanan menuju camp tiba-tiba
hujan turun deras banget di tengah jalan. Wah enggak beruntung banget hari ini.
Nyampe camp, enggak you’re welcome banget anak-anak camp nya. Aku dapat
kamar paling belakang dekat kamar mandi dengan kondisi kamar yang sempit dan
dihuni 5 orang. Gila baru kali ini aku tidur ma banyak orang biasanya kamar
segini buat sendiri.
Senior yang sekamar ku enggak punya
perasaan masak aku enggak dikasih almari. Sebeeeel dah bayar sama tapi
fasilitas enak yang senior. Sangat terkejut ketika aku melihat kamar mandinya
yang sangat super jorok, dah air kotornya tergenang enggak bisa mengalir keluar
di tambah sampah yang menggunung dekat kamar mandi. Bener-bener enggak sehat.
Apa bisa belajar dengan kondisi yang seperti ini kalau tempat istirahat enggak
nyaman banget.
Udah melihat pemandangan seperti ini
aku malah semakin enggak betah di pare, aku pengen segera pulang. Proses belajar mulai dari pagi jam 05.30 sampai
09.00 malam. Hari pertama belajar aku dah kena hukuman di suruh stand up in
front of class. Huuuuuu........... kayak anak kecil ja.
Pertama di class, aku berkenalan
dengan beberapa anak. Ternyata berasal dari pulau yang berbeda-beda rata-rata dari
semua penjuru Indonesia di sini ada. Terkejut juga ternyata banyak orang yang
datang kesini cuma pengen belajar bahasa inggris dengan tujuan yang
berbeda-beda untuk ke depannya.
Aku enggak betah di camp, aku pengen
pindah kos. padahal cuma masih 3 hari disini aku langsung kena diare. Warung
makan yang dekat camp mahal dan enggak begitu enak. Aku telpon ke kakak ku
tentang kondisi aku di sini. Karena enggak tega akhirnya kakak ku datang ke
pare dengan naek motor dari semarang tuk menjengukku. Kebetulan kakak ku belum
pernah ke pare jadinya dia nyasar-nyasar.akhirnya dia nyampe juga. Sungguh
senang hati ku ketika melihat kakakku udah di depan ku, aku merasa enggak
sendiri lagi. Sayang dia cuma 1 minggu disini coz masih ada kuliah.
Kakakku mencari kos untuk tempat
tinggal, syukurlah langsung dapat kos yang enggak begitu mahal dan lumayan
bersih. Tempat kos dia lumayan enggak jauh dari camp aku. Malam mulai berlalu
dan berganti pagi, aku ketemu ma kakakku dan menceritakan akan kondisi aku
disini dan keinginan ku tuk pindah kos.
Pertama kakak enggak setuju aku pindah coz udah terlanjur bayar 1 bulan,
katanya buang-buang uang kalau gitu. Aku tetap merayu kakak tuk menyetujui aku
tuk pindah akhirnya setuju juga.
Kami berdua mulai mencari kos, karena
capek kami berhenti dulu tuk makan di warung. Setelah selesai kami coba mencari
lagi. Alhamdulillah langsung dapat kos. Aku enggak mau kecewa lagi, aku survey
semua kondisi kosnya dan orang-orang yang tinggal di kos. Anak nya asyik-asyik
kayaknya.
Aku segera packing dan langsung pindah
ke kos tanpa ijin pada penghuni camp. Mulai malam ini aku tidur di kos dan bisa
berhela panjang. Pertama kali tidur disini aku bisa tidur nyenyak. Di kos sini
pula aku dapat teman-teman yang seru-seru. Semoga di kemudian hari kita bisa
bertemu lagi kawan dengan kondisi yang lebih sukses.