Jumat, Desember 19, 2014

Saat Ultahmu maafkan aku sayang





Selamat ulang tahun suamiku yang ke-28, semoga engkau selalu dalam perlindungan Allah dan semakin luas rizkinya serta barokah. Airmata ini terurai bahagia, engkau telah mencintaiku dengan tulus dan menyayangi ku, engkau telah menjadi imam yang penuh dengan panutan, kesabaranmu membuat ku selalu belajar dari mu, rasa syukurmu membuatku terpesona. Tetep sabar ya sayang, kita ambil hikmah dari kisah abu bakar saat rasulullah bertamu kepadannya, ada suatu kaum yang mencela abu bakar, abu bakar pun tak menggubris dan Rasulullah tersenyum kepadanya. Kedua kalinya datang kaum lagi mencela kepada abu bakar, abu bakarpun tak menggubrisnya juga, Rasulullah tetap tersenyum, datang lagi ketiga, kaum tersebut mencela abu bakar lagi, karena penuh emosi akhirnya abu bakar pun marah, seketika itu pun Rasulullah meninggalkannya. Abu bakarpun mengejar Rasulullah dan menanyakan kepadanya kenapa pergi?. Rasulullah pun menjelaskan kesatu dan kedua aku tetep senyum karena aku melihat banyak malaikat yang mendekatimu, tapi saat ketiga saat kamu marah kepada kaum tersebut., para malaikatpun menjauh dan aku pun meninggalkanmu.    
Maafkan aku suamiku karena diusiamu, aku belum juga dikaruniahi anak oleh Allah. Aku selalu berdo’a semoga Allah mengabulkan doa kita di usia mas semoga kita segera dikaruniai keturunan, aku berharap dari kemarin memberikan kado gembira kepadamu tapi Allah belum juga mengasih-Nya. Aku malah sakit, aku pun tak tahu kenapa sakit ini begitu aja timbul, aku enggak kuat menahannya, semoga ini segera hilang sakitnya. Aku tau engkau berusaha untuk mengobati sakitku untuk dibawa ke rumah sakit, tapi apalah dayaku mas setiap ke rumah sakit pasti aku diberi obat, harga obat itu pun mahal, aku ngerasa sakit untuk meminum obat itu, semakin aku terusin untuk meminumnya perutku semakin sakit. Aku meminta maaf sayang, bukannya aku enggak mau sehat, mohon mengertilah aku, karena obat yang masuk dalam tubuhku malah membuat perut ini makin sakit.
Kita tetep bersabar ya sayang, walaupun terkadang ucapan orang lain menyakitimu karena dua tahun kita menikah belum juga ada tanda-tanda kehamilan di diriku. Airmata ini tak kuasa aku menahannya kak, aku juga harus tetep tersenyum ke semua orang kalau banyak yang nanyain anak ke aku, kadang perkataan mereka yang tak sengaja selalu menusuk hatiku. “Ya Allah berikanlah keajaiban kepada kami, hanya kepada-Mu lah kami meminta”
Ini paketan JNE yang aku pesan sudah datang sayang, ini kadoku untukmu, semoga ada manfaatnya untuk kita berdua, aku menunggu engkau pulang dari kerja, walaupun hari ini sesuap nasi tak bisa masuk ke mulutku, aku akan berusaha untuk sehat sayang. Jum’at berkah tak lupa aku berusaha rutin untuk bersedekah ke anak yatim. Aku akan selalu mencintaimu baik suka dan duka. I Love You My husband.

Ditulis di kamar walau terasa pusing aku usahain menulis di ultahmu
Jam 3 sore
Di perum bukit kencana Tembalang
Jum’at, 19 desember 2014

»»  read more

Rabu, Desember 03, 2014

Rasa Kangen Terhadap Anak-Anak

  
 Tak terasa sudah 1 bulan masa cutiku sudah terlewati, tinggal 2 bulan lagi cutiku selesai. Semoga dengan berakhirnya cuti, tesisku sudah selesai alias soal kuliah sudah selesai semua. Dalam nafasku kuselalu berdoa semoga aku segera selesai kuliahku biar tidak stress selalu memikirkannya dan tidak membuat suami selalu memikirkan tentang nasib kuliahku. Ternyata rasanya seperti ini kuliah, kerja dan jadi istri. Aku belum bisa membagi waktu dengan baik soalnya kalau sudah di dunia kerja, sudah capek kalau harus membuka pekerjaan tesis ku, pikiran ku sudah tidak kuat lagi dan tenaga pun sudah habis.
            Dalam bekerja, aku diamanahi menjadi guru di kelas kuttab awwal 2A (anak-anak usia 5-6). pengalaman baru juga menjadi guru soalnya biasanya kalau kerja selalu di dunia keuangan dan selalu di depan laptop. Satu bulan tidak ketemu anak-anak tiba-tiba muncul rasa kangen sama mereka, kira-kira mereka masih ingat ma aku tidak? Apa mereka juga merasakan apa yang aku rasakan? Sekarang Aku cuma hanya bisa melihat foto-foto mereka dan mendoakan mereka. Semoga kita bisa ketemu lagi nak, kalian semoga menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah serta berilmu dan beradab yang baik.
            Banyak orang berfikiran kalau anak-anak tak bisa diajak berdiskusi, itu salah besar. Selama 3 bulan aku bersama mereka, walaupun mereka agak malu-malu tapi mereka selalu berfikir dan selalu membaca keadaan. Betul juga peribahasa jawa kalau guru itu digugu lan ditiru, anak tidak bisa menerima pelajaran dengan baik kalau gurunya juga tidak bisa mencontohkan dengan baik.
            Contoh ini hal yang kecil, kalau di kuttab anak-anak disarankan untuk selalu membawa kudapan dan makan siang karena di kuttab tidak diperkenankan untuk membawa uang, disana juga tidak ada yang jualan. Mengingatkan ke anak kalau syarat jual beli yang sah pertama harus balight dan mereka belum balight. Heemmm……. Aku juga baru belajar agama di kuttab, maklum kuliah tak pernah mendapatkan ajaran agama, kurikulum pendidikan perguruan tinggi ternyata ada pelajaran agama cuma 1 semester selama kita kita menyelesaikan kuliah. Bagimana moral anak bangsa kalau kayak gini, pantesan banyak anak kuliah yang suka menyeleweng seenaknya sendiri tak punya adab karena dididik seperti itu.
            Ngomongin tentang anak-anak ko’ jadi ngaco kesana kemari, soalnya rindu dalam hatiku yang paling dalam. Akan senyum mereka, canda mereka, belajar bersama mereka, belajar menghafal al qur’an, belajar adab, dan banyak sekali yang tidak bisa aku sebutin. 
Aku juga tidak tau apa tiga bulan ini bisa selesai kuliahku, mengingat dosenku sekarang masih sakit, mohon doanya akan kesembuhannya, setelah sembuh baru ada waktu membimbingku dan semoga dosenku tidak selalu pergi ke luar kota maupun ke luar negeri. Semoga ada keajaiban dari Allah.

Ditulis di perum Bukit Kencana Tembalang disaat menunggu suami pulang kerja, hujanpun belum reda diluar, semoga segera reda. I love You Suamiku.
Selasa, 02 Desember 2014
Jam 18.06 WIB (waktunya Shalat Maghrib)
By Anny Riwayati





»»  read more