Selasa, Mei 29, 2012

kaca helm

Kaca Helm
By : Anny Riwayati

            Tiap kali ngendarain motor kaca helm aku sangat mengganggu ku, apalagi pagi-pagi saat aku mau berangkat kerja, silaunya minta ampun. Mau aku buka kaca helm ini ke atas, eh rasanya helm ini mau kebawa angin dan mukaku jadi hitam gara-gara kena semprot asap kendaraan terutama yang pakai solar. Terpaksa aku tutup, walaupun agak was-was takut nubruk yang di depan kalau enggak hati-hati. kecepatan aku ngendarain motor tergantung helm yang aku pakai dan spion motor kanan kiri yang masih berfungsi.
            Kalau dilihat dari fungsi kaca helm, seperti hanya untuk melindungi muka ketika mengendarai saat panas maupun hujan. Tetapi kaca helm bukan sekedar “sun visor” saja. Bila malam tiba dan kaca helm sudah buram maka konsentrasi pun bisa menjadi buyar. Pandangan depan tidak jelas dan lebih bahaya lagi, konsentrasi menjadi kurang membuat pengendara lupa akan posisi motornya. Hal inilah yang seringkali menjadi sebab mengapa seorang pengendara posisinya tanggung (sebelah kiri enggak, sebelah kanan juga enggak). Kecepatan tanggung, posisi tanggung akan sangat mengganggu pengendara lain.
            Kaca helm ku kayaknya perlu cepet diganti nih! Tapi kapan? Belum ada waktu. Sayang lah kalau harus beli helm lagi, tapi kalau ada yang mau beliin….. mau……………….. hehehe…


»»  read more

Senin, Mei 28, 2012

Berkata Apa Kata Hati


Berkata Apa Kata Hati
By : Anny Riwayati
Hari ini aku enggak fit badan, pusing banget. Andai aku bisa memecahkan masalah ini aku akan senang banget. Sebisa mungkin aku tak memikirkannya, tapi lambat laun masih aja kepikir. Mendekatin hari H kenapa aku masih takut tentang kehidupan yang akan mendatang, apa aku akan berada di luar Jawa di beberapa tahun mendatang tepatnya di Sumatera Utara? Aku harap sang suami dan keluarga besarnya berbesar hati kita tinggal di Jawa. Aku enggak tahu seperti apa kehidupan di luar Jawa. Mendengar banyak cerita dari temen-temen bahkan saudaraku sendiri gambaran tentang luar jawa sangat keras.
            Kata hati ku, aku enggak pengen ke luar jawa, aku ingin dekat ma ayah ibu bahkan sampai anak-anak ku kelak bisa dekat dengan ayah ibu ku. Ibu ayah aku cinta kalian, doain aku selalu, aku enggak mau jauh dari kalian dan aku enggak mau jauh ma suamiku kelak. Jiwa baktiku untuk mu ibu ayah. Calon suamiku..... aku harap kamu mengerti aku.
»»  read more

Kamis, Mei 24, 2012

Perjalanan Macet di Pagi Hari


Perjalanan Macet di Pagi Hari
Catatan 23 Mei 2012
By : Anny Riwayati
          Hari ini aku berangkat telat di tempat kerjaku karena perjalanan yang macet di perjalanan. Lumayan jauh jarak antara rumah dan tempat kerjaku, hampir 1 jam perjalanan. Kalau berjalan di belakang truk pasti mukaku jadi item dech. Banyak kejadian yang aku temuin di jalan. Seakan nyawa aku 1 jam melayang dalam perjalanan.
          Sungguh macet kotaku ini, mulai dari kota kendal macet karena ada perbaikan jalan di Brangsong, eh............berjalan sampai semarang sama-sama macet. Heran padahal udah berangkat pagi masih aja macet. Truk kenapa kamu udah beroperasi di pagi hari gini. Membuat aku sesak aja di jalan. Tapi jasamu banyak, kamu mengantar barang untuk jalannya perekonomian di Bangsaku tercinta ini.
          Aku kerja di SD IT Cahaya Bangsa yang terletak di Mijen, Semarang. Walaupun aku kerja di bagian administrasi bukan sebagai guru, aku malah dianjurkan untuk berangkat pagi sebelum guru-guru berangkat. Berat juga menjadi orang yang disiplin waktu kalau keadaan di jalan macet tak bisa di prediksi tingkat kemacetan yang akan terjadi.
            Pernah aku kejebak macet total saat ada kecelakaan di tikungan tajam, mungkin akibat kecelakaan itu terjadi karena truk itu memuat barang yang terlalu berat sehingga tidak bisa terkendali lagi truk itu dalam melewatin tikungan. Akibatnya truk terjerumus di jurang............. alhasil jalanan macet sangat panjang. Aku kejebak di sana hampir setengah jam lebih.
»»  read more

Senin, Mei 21, 2012

Merantau di pulau sebelah


Merantau di pulau sebelah
By : Anny Riwayati
Huh..... momen yang enggak bisa aku lupakan, disaat wisuda tiba, aku enggak bisa mengikutinya dikarenakan sakit. Aku malah datang saat gladi bersih. Aku menangis seorang diri, kenapa aku harus sakit di saat wisuda gini. Sakit panas kadang reda kadang panas lagi kata dokter gejala tipes. Dokter akhirnya ngancem aku kalau enggak mau nurut harus inap di rumah sakit tidak bisa rawat jalan lagi, kata dia tuk istirahat total jangan terlalu kecapekan dan makan yang lembek-lembek dulu. Jadinya aku nurut dech ma dokter tuk minum obat sampe habis dan mengikutin apa kata dokter.
Hampir 1 bulan aku sakit panas. Karena suntuk di rumah akhirnya aku memutuskan tuk traveling jauh setelah sakit aku dinyatakan sembuh oleh dokter. Kota aku yang terletak di jawa tengah, sehingga aku memutuskan tuk pergi ke jawa timur. Ayah ibu masih belum menyetujui akan rencana kepergianku kesana. Aku mencoba merayu dan meyakinkan kalau aku akan baik-baik saja di sana. Akhirnya ayah ibu mengijinkan aku.
Tanggal 6 januari 2011 pagi jam sembilanan aku diantar ma kelurga besar ku yang terdiri dari ayah, ibu, kakak ipar, kakak, adik, dan ponakan-ponakan aku melakukan perjalanan ke jawa timur tepatnya di kampung inggris pare, kediri dengan mobil ayah. Perjalanan yang sangat seru dan mengasyikkan. Sambil melihat di jalanan, aku masih terasa berkhayal tuk jauh dari rumah. Aku susah tuk jauh dari ibu. Ibu pasti akan sangat merindukan aku. Ternyata perjalanan enggak semulus yang dibayangkan. Rem mobil ayah mengalamin gangguan. Akhirnya kami berhenti dan mengecek kondisi mobil. Untunglah ada orang yang berbaik hati menolong kami. Lumayan memakan waktu hampir 3 jam berhenti.
Kami sampai jawa timur malam, kebetulan ayah punya teman di jawa timur akhirnya kami bermalam di sana tepatnya di Jombang. Malam ini terasa malam terakhir aku berkumpul ma keluargaku. Aku belum siap jauh ma keluarga. Enggak bisa kebayang besok, terasa berat. Itung- itung belajar mandiri lah.
Pagi mulai tiba, semua jadi siap-siap melanjutkan perjalanan lagi ke kediri tuk mengantar aku kesana. Jarak antara jombang ke kediri enggak begitu jauh Cuma 1 jam. Sebelum nyampe ke kediri, kami berhenti dulu di jalan tuk makan durian bersama. Nyam....nyam........ nyam..... sungguh enaknya.
Perjalanan kami lanjutkan, akhirnya nyampe juga ke kediri. Subhanallah pertama masuk di kampung inggris kediri sangat mengejutkan banyak muda mudi yang memakai sepeda, banyak lembaga kursusan yang berdiri, dan juga banyak orang jualan yang mengaplikasikan bahasa inggris tuk transaksi jual beli. Kami parkir di sekitar lembaga yang paling tertua di kampung pare.
Sungguh enggak beruntung datang kesana, banyak kos-kosan yang penuh jadi susah banget nyari kos-kosan. Melihat ayah ibu dah capek, aku jadi merasa bersalah banget. Akhirnya ketemu juga dengan kos-kosan yang masih kosong. Aku jadi ngekos disana, eh ibu minta langsung mau pulang. Jadinya kelurga ku cuma nganterin aku sampe kos-kosan. Jadi sedih ditinggal mereka. Aku melambaikan tangan ku sampai mereka meninggalkan ku. Terasa sendiri disini, enggak ada yang aku kenal dan aku harus adaptasi di lingkungan sini.
Aku beres-beres pakaian ke almari dan merapikan kamar ku. Partner yang tidur ma aku belum datang. Malam ini jadi tidur sendiri dech. Sehari terasa lama banget, aku belum kerasan disini, temen-temen 1 kos banyak yang nyuekin aku. Sebeeeeeeeel...........................
Hari pertama aku Cuma di kos aja. Aku coba buka internet lewat laptop ku, aku iseng buka blog aku, enggak aku sangka, ada pesan yang ditinggalkan dari temanku waktu MA dulu. Dia mencantumkan no hp dan ngomong kalau dia masih di pare. Aku langsung menghubungi dia. Aku mengajak dia tuk menemani aku jalan-jalan di pare coz aku belum tau daerah sini. Syukurlah dia mau menemaniku.
Pagi-pagi jam 6 dia nyampe ke kos aku. Dia memakai sepeda, terus kami ngobrol bentar. karena dia cowok jadi enggak enak kalau kami boncengan. Akhirnya dia meminjamkan aku sepeda temannya. Pit onto tua warna hitam yang dia pinjamkan ke aku, enggak ada remnya dah gitu aku memakai rok. Huuuuuu..... menakutkan.   
Setengah hari aku jalan-jalan tuk melihat lembaga kursusan di pare. Banyak kursusan yang mau ditutup pendaftaran coz belajar akan dimulai tanggal 10, akhirnya aku harus ambil cepat lembaga mana yang akan aku daftar. Bingung melihat beberapa referensi banyak yang mengatakan bagus. Akhirnya aku memilih lembaga kursusan yang 1 paket dengan camp area english.
Aku packing-packing pakaian aku tuk pindah ke camp. Karena enggak mungkin bawa barang-barang pake sepeda. Akhirnya aku mencari becak tuk mengantarkan aku ke camp. Gila..... tarif becak mahal banget ditawar susah banget, ya udahlah aku jadi pake jasa becak walaupun merogok saku sebesar 15 ribu. 
Dalam perjalanan menuju camp tiba-tiba hujan turun deras banget di tengah jalan. Wah enggak beruntung banget hari ini. Nyampe camp, enggak you’re welcome banget anak-anak camp nya. Aku dapat kamar paling belakang dekat kamar mandi dengan kondisi kamar yang sempit dan dihuni 5 orang. Gila baru kali ini aku tidur ma banyak orang biasanya kamar segini buat sendiri.
Senior yang sekamar ku enggak punya perasaan masak aku enggak dikasih almari. Sebeeeel dah bayar sama tapi fasilitas enak yang senior. Sangat terkejut ketika aku melihat kamar mandinya yang sangat super jorok, dah air kotornya tergenang enggak bisa mengalir keluar di tambah sampah yang menggunung dekat kamar mandi. Bener-bener enggak sehat. Apa bisa belajar dengan kondisi yang seperti ini kalau tempat istirahat enggak nyaman banget. 
Udah melihat pemandangan seperti ini aku malah semakin enggak betah di pare, aku pengen segera pulang. Proses  belajar mulai dari pagi jam 05.30 sampai 09.00 malam. Hari pertama belajar aku dah kena hukuman di suruh stand up in front of class. Huuuuuu........... kayak anak kecil ja.
Pertama di class, aku berkenalan dengan beberapa anak. Ternyata berasal dari pulau yang berbeda-beda rata-rata dari semua penjuru Indonesia di sini ada. Terkejut juga ternyata banyak orang yang datang kesini cuma pengen belajar bahasa inggris dengan tujuan yang berbeda-beda untuk ke depannya.
Aku enggak betah di camp, aku pengen pindah kos. padahal cuma masih 3 hari disini aku langsung kena diare. Warung makan yang dekat camp mahal dan enggak begitu enak. Aku telpon ke kakak ku tentang kondisi aku di sini. Karena enggak tega akhirnya kakak ku datang ke pare dengan naek motor dari semarang tuk menjengukku. Kebetulan kakak ku belum pernah ke pare jadinya dia nyasar-nyasar.akhirnya dia nyampe juga. Sungguh senang hati ku ketika melihat kakakku udah di depan ku, aku merasa enggak sendiri lagi. Sayang dia cuma 1 minggu disini coz masih ada kuliah.
Kakakku mencari kos untuk tempat tinggal, syukurlah langsung dapat kos yang enggak begitu mahal dan lumayan bersih. Tempat kos dia lumayan enggak jauh dari camp aku. Malam mulai berlalu dan berganti pagi, aku ketemu ma kakakku dan menceritakan akan kondisi aku disini dan keinginan ku tuk pindah kos.  Pertama kakak enggak setuju aku pindah coz udah terlanjur bayar 1 bulan, katanya buang-buang uang kalau gitu. Aku tetap merayu kakak tuk menyetujui aku tuk pindah akhirnya setuju juga.
Kami berdua mulai mencari kos, karena capek kami berhenti dulu tuk makan di warung. Setelah selesai kami coba mencari lagi. Alhamdulillah langsung dapat kos. Aku enggak mau kecewa lagi, aku survey semua kondisi kosnya dan orang-orang yang tinggal di kos. Anak nya asyik-asyik kayaknya.
Aku segera packing dan langsung pindah ke kos tanpa ijin pada penghuni camp. Mulai malam ini aku tidur di kos dan bisa berhela panjang. Pertama kali tidur disini aku bisa tidur nyenyak. Di kos sini pula aku dapat teman-teman yang seru-seru. Semoga di kemudian hari kita bisa bertemu lagi kawan dengan kondisi yang lebih sukses.
»»  read more