Rabu, Agustus 24, 2022

Bendera Merah Putih Berkibarlah

Indonesia Merdeka, tanggal 17 Agustus selalu diperingati dengan upacara bendera merah putih. Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 mengusung tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Tema kali ini berkaitan erat dengan musibah yang terjadi di Indonesia dengan adanya covid-19, berapa tahun masyarakat Indonesia melawan musibah itu, semoga cepat pulih, dan menjadi bangkit masyarakat Indonesia makin kuat. Perlawanan terhadap musibah yang terjadi membuat negara tercinta ini melakukan percepatan dalam melakukan kegiatan dengan virtual menggunakan internet, masyarakat dipaksa untuk cepat mengikuti perkembangan internet ini.  

Setiap Instasi Pemerintah mengadakan prosesi upacara bendera dengan menggunakan baju adat atau baju nasional yaitu batik. Upacara dilakukan mulai jam 7 pagi. Semua orang semangat dalam mengikuti upacara ini. Bagaimana kita tidak antusias mengikuti upacara, megingat perjuangan para pahlawan bagaimana mereka berjuang sampai darah mengalir, nyawa taruhannnya untuk gugur dalam memerdekakan bangsa Indonesia. Kita yang menikmati kemerdekaan ini, janganlah sampai menumpahkan darah untuk bertengkar sesama sebagai rakyat Indonesia.

Merdeka anugerah yang harus kita syukuri, untuk membangun bangsa ini menjadi baik, masyarakat menjadi sejahtera. Adanya lomba-lomba 17-an, tirakatan tingkat rt. Macam2 wujud dari rasa syukur akan adanya kemerdekaan, kita tidak dijajah lagi. Anak-anak ceria, masih terdengar ketawa anak-anak, masjid tetap berkumandang adzan, masyarakat bisa melakukan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing tanpa rasa takut. Kebebasan masyarakat dalam melakukan explorasi baik untuk berpendapat kepada Pemerintah, itu menandakan Bangsa ini masih menjaga kedaulatan Bangsa, tidak bersifat otoriter.    

Saat kita menjadi karyawan dari sebuah Perusahaan, kita merasa tidak merdeka karena harus menyelesaikan tugas. Saat menjadi mahasiswa merasa tidak merdeka karena adanya tugas menumpuk setiap mata kuliah. Tiap hari terasa menghela nafas. Padahal makna merdeka sekarang sangat luas, bukan kita terhindar dari para penjajah saja, arti merdeka masing-masing orang bagaimana mereka bisa mengelola emosional yang ada pada dalam dirinya, agar hidup terasa nyaman dan berarti bukan sebagai masalah. Selama kita masih bernafas di dunia ini masih aja kita akan menghadapi masalah tidak mulus-mulus aja. Perjuangan tidak akan pernah berhenti selama kita masih hidup, bagaimana kita meraih kebahagian dunia dan akhirat.

Dulu saat kita kecil, kapan ya jadi besar. Sekarang disaat sudah besar, merasa enak ya jadi anak kecil, tanpa beban. Orang saling melihat, disaat melihat orang enak, diri sendiri tidak enak. Inilah bagaimana setan masuk kedalam hati manusia. Membuat manusia makin ingkar tidak bersyukur apa yang Allah kasih kepada hamba-Nya. Begitu pula dengan memupuk rasa bangga terhadap bangsa ini sendiri. Mencintai negeri sendiri tanpa melihat iri dengan kesuksesan negara lain. Merdeka yang diperjuangkan pahlawan yang berani mati untuk kemerdekaan bangsa ini. Pahlawan yang telah gugur tapi namanya tetap harum sampai sekarang.

Dari Sabang sampai Merauke berbeda budaya, agama, bahasa. Bersatu Bhineka Tunggal Ika, Semboyan Indonesia. Janganlah kita kotori negeri tercinta ini dengan memecahkan dengan adanya perbedaaan. Mari kita tingkatkan untuk persaudaraan kita sebagai rakyat Indonesia. Latih hati kita untuk menerima perbedaan, hadapi masalah dengan senyuman dan berdo’a kepada Allah. Perbedaan yang mencolok di kalangan masyarakt membuat saling pandang- memandang antar tiap individu. Kesuksesan untuk setiap oarang dikarenakan tiap usaha individu.

Kebebasan masyarakat untuk memilih Merdeka. Coba kita bayangkan apabila kemerdekaan kita di dapat dari Pemberian Penjajah, kita tidak akan pernah berdiri tegak, bangga menjadi Bangsa dan Negara Republik Indonesia. Berjayalah bangsaku, merdekalah bangsaku, semangatlah pemuda pemudi Indonesia untuk memajukan bangsa tercinta ini. Sejarah akan terulang, sebagaimana kita tahu bahwa sejarah adalah pembelajar buat kita. Kita bisa belajar dari sejarah. Sejarah bagaimana pahlawan terdahulu semangat untuk memerdekakan bangsa ini tanpa ragu, tanpa rasa takut, kematian selalu mengintai dan tidak bisa hidup enak dan tenang.  

Hidup tidak selamanya tenang tapi harus diperjuangkan. Hidup di Negara berkembang, dengan banyak populasi tapi peluang pekerjaan cukup sulit. Banyak persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak pengangguran dimana-dimana sehingga akan menimbulkan keburukan di luar sana masih ada yang terpaksa mencuri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pencurian yang ada di tengah-tengah masyarakat. Kondisi seperti ini sangat mencemaskan, membuat resah masyarakat. Sehingga jauh dari rasa merdeka dalam menjalani hidup karena keresahan-keresahan yang ada.   

Cukupkah Pejabat-pejabat Tinggi merangkul rakyat untuk membuat sejahtera rakyat. Membuat Bangsa ini selalu tersenyum tanpa jeritan rakyat kelaparan, kesakitan meminta pengobatan tanpa biaya rumah sakit yang mahal, pendidikan di negara ini tidak mahal, gaji seorang guru besar. Sehingga tidak terlihat bagaimana kehidupan seorang guru yang memprihatinkan. Guru yang sudah tercukupi kebutuhan sehari-hari, dan bisa meninggikan status sosial seorang guru. Nasib Guru menjadi mulia tidak dijadikan sebagai bullian orang bahwa gaji guru sedikit dan sangat mengenaskan. Itulah merdeka sesungguhnya untuk meninggikan gaji seorang guru untuk menjadi sejahtera.    


0 comments:

Posting Komentar