Kangen banget ma bibi dan bengkila
(panggilan aku ke mertua ku). Dah beberapa bulan dah enggak ketemu. Teringat saat
bibi dan bengkila menemani aku di kontrakan saat suami ku lagi ke Thailand (-+
5 hari). selain ditemani bibi dan bengkila, adikku juga mau menemani ku. Sayang
waktu itu aku masih kerja, jadi Cuma ketemu bentar di rumah Cuma malam aja kita
ketemu. Karena pulang kerja sampai rumah pasti udah maghrib.
Sungguh bahagia yang enggak bisa aku
utarakan, bibi dan bengkila selalu menyambut ku di rumah. bahkan kadang mereka
dah memasak makanan buat ku. Kalau belum masak, mereka sudah belanja sayuran
untuk kita makan bersama-sama. Kemudian saya masak, terus kita makan
bersama-sama, tak lupa menu malam selalu aku buatkan teh susu.
Pernah suatu hari, sampai jam 8
malam aku belum nyampai rumah, bibi sama bengkila panik nyariin aku. Mereka dah
call beberapa kali ke hape tapi aku enggak denger. Subhanaallah bengkila dah
jalan di ujung perumahan. Betapa sayang mereka kepada ku. Ketika aku nyampai
rumah, bibi langsung tersenyum dan memeluk ku. Mereka juga nungguin aku tuk
makan.
Jujur dulu aku agak takut pertama
lihat bibi dan bengkila, ngomong pun masih agak gugup. Kini aku ngerasa mereka
seperti orang tuaku sendiri. Kasih sayang mereka yang membuatku nyaman di
samping mereka. Pengen bibi dan bengkila bisa menemani aku lagi disini, kangen
ma senyum dan canda mereka. Banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari bibi dan
bengkila. Di usia nya yang sudah tua mereka selalu saling memberikan kasih sayang.
Bibi selalu pesan untuk kami untuk tidak berantem, jaga hubungun penuh kasih
sayang Aku selalu berdo’a dimanapun bibi
dan bengkila berada selalu dalam perlindungan Allah. Semoga do’a aku terkabul,
aku ma suami bisa berangkat umrah bersama
bibi dan bengkila. Mereka di kasih kesehatan oleh Allah. Pengen bisa
berangkat Haji bersama-sama.
Ayah, Ibu, Bibi, Bengkila, aku sayang
kalian semua.