Malam
pun mulai larut, aku masih asyik di depan komputer untuk menyelesaikan laporan
keuangan. jenuh pun mulai menyerang, aku mulai buka fb, sama instagram. Melihat
foto-foto yang ada instragram membikin hati ini damai tanpa ada beban. Melihat eksen
anak-anak, suami, ayah, ibu, bibi, bengkila. Alhamdulillah………
Aku
pun mulai search google terus ketemulah puisi karya Asma Nadia yang merupakan
salah satu penulis yang dari komunitas FLP, inilah komunitas yang sampai
sekarang masih digeluti oleh suami di forum lingkar pena. Aku pun sering diajak
suami ke komunitas tersebut.
Cuplikan sedikit puisi karya Asma Nadia,
Karenamu Aku Cemburu:
Curahan Hati Seorang Istri
Ah, ternyata begitu
banyak wajah cemburu...
Ada yang ringan meski
mengusik dan tidak bisa dinafikkan...
Ada yang menyedihkan dan dalam...
Ada yang sulit dipercaya dan tidak terpikir di benak saya sebelumnya... ragam obyek cemburu
Beruntunglah jika rasa cemburu hanya melintas sesaat, sebelum dengan cepat diterbangkan angin...
Tapi, bagaimana jika perempuan harus menggenggam rasa cemburu itu selama bertahun-tahun? berpuluh tahun?
bahkan hingga senja usia?
Sanggupkah?
======================================
Maafkan
JIka senyumku tersembunyi
Di balik air mata
Dan kata-kata mesra
menjadi tanpa daya
Karena terperangkap
dalam prasangka
Tapi Tuhan tahu
Cinta yang kupunya
Lebih berwarna
Dari yang kau kira...
Ada yang menyedihkan dan dalam...
Ada yang sulit dipercaya dan tidak terpikir di benak saya sebelumnya... ragam obyek cemburu
Beruntunglah jika rasa cemburu hanya melintas sesaat, sebelum dengan cepat diterbangkan angin...
Tapi, bagaimana jika perempuan harus menggenggam rasa cemburu itu selama bertahun-tahun? berpuluh tahun?
bahkan hingga senja usia?
Sanggupkah?
======================================
Maafkan
JIka senyumku tersembunyi
Di balik air mata
Dan kata-kata mesra
menjadi tanpa daya
Karena terperangkap
dalam prasangka
Tapi Tuhan tahu
Cinta yang kupunya
Lebih berwarna
Dari yang kau kira...
0 comments:
Posting Komentar