Kisah bersama saat di mekkah. Waktu itu ketika selesai shalat isya'. Dalam hati tak bisa berhenti ta'jub akan ka'bah, kebesaran Allah. Menyebut nama Allah. Entahlah aku merasa nyaman ketika posisi berhadapan dengan sisi pintu ka'bah. Alhamdulillah selalu dapat shof disini.
Saat itu bersama teman 1 jama'ah, kita saling bertukar cerita. Sang ibu bercerita kalau temen2 kita ada yang kesasar. Terus aku nambahin, "bu di lantai 2 ini begitu luas kalau mengitarin ka'bah, tapi orang2 yang mendorong kursi roda hebat sekali kuat dan cepet2 jalannya. Seberapa capek ya mereka. Bu gimana kalau kita thawaf di lantai 2 ini karena di bawah penuh banget, apalagi ini hari jum'at.
Sang ibu nimbalin, "wah dek capek banget lah".
Terus aku tersenyum, "kan kita belum nyoba bu".
Terus sang ibu ngajakin keluar ka'bah tuk balik ke hotel waktunya makan malam. Kita berjalan menuju arah keluar,
"subhanallah maha suci Allah, kita tak sadar kalau kita kesasar tidak menemukan pintu keluar, kita tersadar ketika melewatin pintu ka'bah lagi. kita jadinya mengitarin ka'bah di lantai 2 ini. Kita keluar keringat, sampai ngos2an, kaki pun terasa bergetar. Apa yang kita diskusikan tadi jadi kenyataan, bisa merasakan mengitarin ka'bah di lantai 2 ini, akhirnya kita beristighfar dan minta petunjuk ma Allah untuk ditunjukkan arah pintu keluar, air mata pun keluar, kita sama2 tidak bawa hape, biasanya kita bisa menuju arah pintu keluar, lihat ada tulisan, ini ko' kita tidak menemukan tulisan sama sekali". Allahu akbar, Allah maha besar. Sampai kita terucap kata ikhlas kalau malam ini tidak dapat jatah makan malam tidak apa2. Karena melihat jam tangan yang dibawa sang ibu sudah menunjukkan hampir jam 10 malam.
0 comments:
Posting Komentar